Senin, 19 April 2010

DKV58 jadi kelas Internasional? W.O.W..!!


Kawan, ada kabar yang masih anget-anget kue cucur nih.. kabarnya, tahun ajaran 2010 ini, jurusan kita tercinta, DKV58 bakal jadi kelas internasional! Wew banget nggak tuh?!

Kabarnya program ini adalah bagian dari program rintisan sekolah bertaraf internasional yang dijalankan sekolah kita. Tau kan kawan, sekolah kita sudah RSBI? Kalo nggak tau sih kebengeten dah.. [nggak pernah baca spanduknya apah?!]

Bukan lebay nih kawan, tapi tentu saja akan terpercik rasa bangga atas embel-embel internasional di kelas kita. Tapi refleks, ada juga pertanyaan yang keluar. Kenapa harus DKV sih?

Yup. Kenapa harus DKV yang kepilih untuk mulai duluan jadi kelas internasional. Kenapa nggak jurusan lain dulu yang udah duluan lengkap fasilitas dan kurikulumnya? Mungkin salah satu dari kawan yang baca ada yang berpendapat misalnya gini :

“DKV emang bagus sih.., jadi pantes dund go internasional..” [sambil ketawa ala spongebob]

Atau gini :

“ah.., paling DKV disuruh duluan buat jadi kelinci percobaan.., cuz mana mampu lipan mendadak internasional.” [plis deh, emangnya ‘mendadak dangdut’?]

Yang diatas itu cuma misalnya kawan. Tapi semua orang boleh berpendapat. Yang jelas DKVers nggak kepengen narsis ataupun su’uzon. Yah.., ambil baiknya aja lah..

Dapet embel “internasional” pun nggak serta-merta hanya membawa kebanggaan aja lho kawan. Kalo menurut DKvers justru malah banyakan nggak enaknya. Antara lain daripada yang disebutkan berikut yaitu dibawah ini :

Pertama, untuk dapetin itu kita kudu berusaha keras menjaga sikap dan atitud kita. Alaaaah..
(tapi kawan ngerti kan, kita tuh “kurang-lebihnya” kayak apa.. piss bro :P)

Kedua, yang pasti, misalnya setelah kita dapet itu pun, kita harus mati-matian menjaga dan mempertahankan nilai dan image dari predikat tersebut, karena pastinya kita bakal dipantau terus menerus.

Ketiga, kasian banget Bu Sri, KaProg (plus Tim) kita tersayang. Bayangin aja kawan, dari jauh-jauh hari kita belum kesentuh yang namanya internasional aja, beliau (pLus Tim) tuh ngurus kita udah kayak apa tau repotnya. Apalagi harus ngurus internasional segala.., aduh, aduh.. bisa tobat deh..

Pada dasarnya sih “Internasional” tuh bagus banget sih kawan. Tapi kembali lagi, sebagus-bagusnya predikat, lebih bagus lagi kalo yang melekat itu nggak sekedar predikat aja, tapi mutu dan kualitas yang diterapkan bener-bener sudah jadi bagian dari kita. Intinya, internasional betulan atau “cuma" internasional doank, jawabannya ada di genggaman dan usaha kita sebagai penduduk DKV, hanya kita yang tahu, yang mutusin, dan yang lakuin, mampu atau bisa nggaknya kita internasional.

Apalagi, setelah ini kawan, kita, DKVers sebagai DKV angkatan 3, yang bakal jadi top senior di tahun ajaran ini, harus jadi teladan yang ngasih contoh baik ke adik-adik kelas kita, para penerus yang bakal “internasional”.

Dan juga kita harus bantuin Bu Sri sungguh-sungguh kalo bener-bener mau..

Ya gak kawan?? Jadi gimana dund..? Yah, kira-kira gitulah.. haha.. [ketawa squidward]



nyambung ngga sih??

Minggu, 11 April 2010

Ilmu DKV | Logo


Hai Kawan, pakabar?
Lama juga nih DKVers ga posting...
nah, dalam kesempatan ini kita mau ngebahas ilmu DKV untuk memperdalam wawasan DKV kita.
Kali ini kita akan ngebahas jenis-jenis Logo. Tulisan ini dikutip dari blognya Aftar Ryan yang keren banget bahasan tentang DKV-nya. Lihat langsung aja blognya dengan klik link diatas.



Langsung yuk..

Logo merupakan suatu bentuk gambar atau sekedar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, perkumpulan, produk, negara, dan hal-hal lainnya yang dianggap membutuhkan hal yang singkat dan mudah diingat sebagai ganti dari nama sebenarnya.

Sebuah Logo biasanya terdiri dari empat elemen, yaitu: Garis, Bentuk, Warna, dan Tipografi

Pembagian jenis logo secara lebih sederhana dibagi atas dua bagian yaitu:

1. Logotype, yaitu logo yang tersusun dari bentuk hurup (rangkaian huruf yang dapat dibaca/diucapkan)

2. Logogram, yaitu logo yang hanya berupa gambar

Namun ada juga bentuk logo yang terdiri dari gabungan Logotype & Logogram.

Seiring perkembangan jaman & teknologi, serta pesatnya industri
juga dengan semakin bertambahnya jumlah produk di pasar, serta semakin kompleknya karakteristik pasar muncul berbagai jenis logo, yang pada dasarnya merupakan paduan dari dua jenis logo diatas.



1. Typografis
Hanya Logotype yang penekanannya lebih kepada nama produk. Yaitu logo yang hanya terdiri dari rangkaian huruf untuk mengvisualkan sebuah nama. Logo jenis ini memberi pesan langsung kepada konsumen. Contoh: Polytron, Sony, Sharp.


2. Typografis Geometris

Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis geometris, tersusun atas bentuk-bentuk geometris seperti oval, lingkaran atau kotak. Sebagai contoh adalah logo Ford dalam bentuk elips. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel.

3. Initial Letter Logo

Yaitu logo yang menggunakan huruf awal (inisial) dari nama produk atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut, misalnya bank Universal, bank Mega. Logo jenis ini terkadang menunjukkan gabungan nama pemilik perusahaan seperti logo produsen hardware komputer Hewlett-Packard (HP).

4. Pictorial Name Logo
Sama halnya dengan logotype, yaitu logo yang menggunakan nama sebagai komponen penting. Secara keseluruhan logo ini memiliki karakter bentuk yang sangat kuat dan khusus seperti Coca Cola, sehingga nama lain yang dituliskan dengan bentuk tipografi seperti itu akan tetap dianggap meniru Coca Cola.

5. Associative Logo
Yaitu logo yang memiliki asosiasi langsung dengan nama produk atau wilayah aktifitasnya. Sebagai contoh logo perusahaan pembuat pesawat terbang Aerospatiale, logonya terdiri dari kalimat Aerospatiale yang membentuk bola planet yang dengan jelas memperlihatkan jangkauan aktifitasnya yakni penerbangan, logo perusahaan minyak Shell yang menunjukkan gambar kerang sebagai asosiasi dari fosil penghasil minyak, kemudian logo 20th Century Fox, yang menggambarkan gemerlap dan megahnya dunia perfilman dan masih banyak lagi. Jenis logo seperti ini mempunyai daya tarik kuat dan mudah untuk dipahami.

6. Allusive Logo
Yang dimaksud dengan allusive logo adalah logo yang bersifat kiasan, seperti logo Mercedes Benz yang terdiri dari bentuk bintang segitiga yang merupakan representasi dari sistem kemudi mobil, atau bentuk A pada perusahaan penerbangan Alitalia yang dideformasikan dari bentuk ekor pesawat yang berfungsi sebagai penyeimbang. Logo jenis ini memiliki hubungan yang tidak langsung antara nama dengan logonya sehingga logo jenis ini sulit untuk dipahami.

7. Abstract Logo
Yang dimaksud dengan logo jenis ini adalah logo yang dapat menimbulkan beraneka kesan, yang dipengaruhi oleh daya pemahaman konsumen. Ini terjadi karena bentuk visual logo ini sangat abstrak. Diantaranya mengambil suatu bentuk struktural yang dikreasikan dengan efek optis yang bervariasi (ilusi optik). Sebagai contoh adalah logo Citroen, logo jenis ini sangat disukai di Amerika.